Shimano Beast Master 4000

Hadiah daripada isteri tersayang.

Omoto 25

Mesin Pancing laut dalam yang pertama aku miliki.

Shimano Torium 20

Mesin pancing pengganti mesin omoto ku

Abu Garcia

Mesin pancingku untuk casting.

Daiwa Tatula HD

Baitcasting aku yang pertama.

Monday, August 7, 2017

Teknik Memancing Tenggiri

Memancing Teggiri Tak Pernah Basi
Daya tarik ikan tenggiri sepertinya tiada pernah habis. Dari dahulu hingga sekarang ikan tenggiri terus menjadi target pancinger. Daya sergap dan kecepatannya berenang bagaikan torpedo membuat pancinger gandrung dan menyukainya. Ikan yang memiliki daging yang gurih ini hampir keberadaannya selalu dirindukan, maka jangan heran bila musim tiba-tiba pemburu tenggiri selalu menanti, seperti di daerah Teluk Jakarta dan tentunya juga daerah lainnya.

Ikan tenggiri (mackerel) merupakan ikan yang tidak asing bagi nelayan atau pancinger. Ikan yang memiliki bentuk tubuh langsing memanjang, dengan warna keperak-perakan dan di tubuhnya hampir terdapat garis-garis seperti zebra cros selalu hidup berkelompok dalam mencari makan. Ikan yang tergolong sebagai ikan pelagis, maka ikan tenggiri suka berpindah-pindah lokasi. Saat tertentu ia hidup di karang tertentu namun beberapa hari kemudian ia pergi mengembara untuk menyambung kehidupan. Jadi ikan ini tidak menetap pada satu satu lokasi layaknya ikan dasar seperti kakap, jenaha dan kerapu.
Postur tubuhnya yang langsing tentu saja mendukung tergolong karakter hidupnya sebagai penjelajah tinggi. Dari postur tubuhnya itu kita bisa mengerti bahwa ikan ini adalah ikan pemburu yang handal. Daya serangnya yang cepat di dukung dengan tajamnya giginya membuat ikan lain seperti ikan como, ikan selar dan ikan yang lebih kecil tidak berdaya menghadapinya.
Sebagai ikan predator sekaligus ikan pelagis maka ikan ini banyak dinantikan kehadirannya dalam setiap musimnya. Ikan tenggiri selalu mendatangi kawaan Teluk Jakarta bersamaan angin barat yang jatuh umumnya pada bulan januari hingga agustus. Pada musim timur tua yaitu bulan September ikan ini kembali datang.
Datangnya tenggiri tentu saja mengundang para nelayan dan pancinger untuk saling mengakali bagaimana mendapatkan ikan yang terkenal enak dagingnya ini. Jangan heran bila musimnya datang kapal-kapal penyewaan mancing di Teluk Jakarta ramai disewa pancinger. Sehabis memancing cerita pancinger terus berkembang di toko-toko pancing maupun via facebook.
Melihat banyak pancinger yang memberi apresiasi terhadap ikan tenggiri maka belakangan ini khusus ikan tenggiri diperlombakan dalam sebuah turnamen. Tercatat dua kali turnamen yang khusus memancing tengiri dan pesertanya sangat banyak. Banyak peserta turnamen tenggiri tentu saja menjadi barometer bahwa ikan tenggiri tetap digemari.
Suka Mencari Makan di Karang Luas
Sebagai ikan pemburu yang handal, tenggiri selalu mengincar keberadaan ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya. Ikan-ikan kecil seperti selar, como dan kembung biasanya mencari makan di daerah yang berkarang cukup luas dan dangkal. Lokasi karang luas dan panjang yang merupakan rumah ikan-ikan kecil ternyata menjadi tempat yang menjanjikan bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup.

Jika ikan tenggiri menjadi lebih besar ia tidak hanya tinggal di daerah yang berkarang dangkal, namun pergi mengembara ke tengah lautan untuk mencari makanan. Ikan tenggiri besar lebih memilih hidup secara solitaire atau menyendiri dalam memburu mangsanya.
Ikan tenggiri besar dalam mencari makan harus juga bersaing dengan ikan pelagis besar lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka jangan heran bila anda mancing trolling di lautan dalam umpan anda di makan oleh tenggiri.


Memburu Tenggiri Dengan Teknik Koncer
Untuk memburu ikan tengiri dengan teknik koncer maka kami akan sajikan bagaimana kebiasan para nelayan dan pancinger Kepulauan Seribu-Jakarta. Meski teknik ini sebenarnya teknik umum dan tidak mengenal batas wilayah. Bobot ikan yang terpancing di perairan Kepulauan Seribu umumnya berkisar 3-4, memang kadang-kadang tertangkap tenggiri yang berukuran besar dengan berat 10 kg, tentu saja jika di daerah Kepulauan Seribu ikan tidak terlalu besar maka untuk mendapatan perlawanan yang aduhai enaknya lebih baik menggunakan perangkat yang kecil pun yaitu kelas kenur antara 2-8 kg sudah cukup.

Namun jika daerah mancing menghasilkan ikan tenggiri yang besar seperti daerah Indonesia timur, atau Ujungkulon dan Binuangeun yang ikan tenggirinya boleh dibilang monster lantaran beratnya mencapai di atas 20 kg maka piranti pun haruslah besar pula.
Kembali ke wilayah Teluk Jakarta untuk spesifikasi piranti pada umumnya sebagai berikut:


Joran
pilih joran jenis light spinning pendek ( 180-220 cm), bahan utama grafit yang terdiri dari satu atau dua batang. Aksi joran pilih yang melengkung dari tengah sampai ke ujung (kelas 2-4 kg) atau joran yang melengkung di ujungnya saja dengan kelas 65 kg-10 kg.


Ril
Penggunaan penggulung sebaiknya pilih yang model spinning dengan 2-12 ball bearing logam anti karat. Kalo bisa wadah dan spulnya terbuat dari grafit. Ukuran ril sebaiknya sama dengan ukuran kelas kenur atau naik satu kelas di atas ukuran kenur.


Kenur
Penggunaan kenur yang IGFA test lebih baik karena bila anda mendapat ikan untuk kategori rekor maka lebih aman. Biasanya kenur kecil kelas 8 lbs-20 lbs. Pinsipnya semakin kecil semakin galak namun diperlukan kelihaian dan jam terbang yang tinggi. Sedangkan kenur PE sebenarnya bisa juga digunakan untuk mancing namun kenur ini tidak lazim bagi pemancing yang gemar mancing koncer dan kenur PE sering digunakan untuk mancing popping atau jigging.


Tali Ujung
Lantaran ikan tenggiri memiliki gigi yang tajam dan bentuknya menyerupai gergaji maka untuk itu antisipasi dengan menggunakan tali ujung dari kawat baja tunggal nomor 24-28 atau kawat serabut baja kelas 15-24 kg. Penggunaan kawat baja terbukti ampuh meredam geganasan sambaran tenggiri dimana pemancing tanpa takut kenurnya akan putus.


Rangkaian Pancing
Gigi tenggiri terkenal sangat tajam. Kebiasaanya menyambar umpan biasanya menyabar dari arah samping atau belakang dengan cara menyergap dan berang secepat kilat. Karakter sambaran dan daya serangnya yang tinggi itulah makan pemancing perlu melengkapinya dengan kawat pada tali penghujungnya. Bagi pemancing yang gemar mancing dasar dengan tehnik koncer yang menggunakan umpan hidup, agar presentasi ikan terkait maksimal umpan biasanya dipasang dua kail yang kedua-duanya harus mantap tertanam ke badan ikan.


Umpan
Ikan terggiri termasuk kategori ikan pelagis (permukaan). Di daerah Kepulauan Seribu ikan tenggiri lebih sering dipancing dengan cara koncer. Meski demikian ada juga pemancingya yang mancing dengan cara trolling. Ikan umpan yang paling sering digunakan para nelayan dan pemancing adalah ikan kembung hidup. Bagi pemancing yang suka trolling biasanya memilih ikan hidup yang tidak mudah mati dengan kecepatan pelan sekali. Agar ikan kecil tetap mengumpul pada satu lokasi saja maka yang dilakukan adalah membuang rebon (ngebom/chumming) atau dengan ikan kembung mati agar mendapat respon yang cepat dari si lincah tenggiri.


Teknik Menghajar
Kebiasaan ikan tenggiri yang menyambar umpan dengan kecepatan tinggi tentu saja membuat kenur dalam sekejap keluar dari ril berpuluh-puluh meter. Jika tiba-tiba ril anda berderit keras janganlah panik. Biasanya hal ini yang sebentar karena tenggiri kecepatan berenang akan berkurang dengan sendirinya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka stel drag pada kekuatan 30% dari kekutan kenur sehingga kala ikan membawa kabur kita tidak usah kawatir akan putusnya kenur.
Setelah perlawanan ikan tenggiri berhenti sekarang tinggal aksi pemancing untuk mengajar ikan ini. Mainkan joran anda secara berirama naik turun. Tarik joran ke atas lalu turunkan ke bawah lalu ikuti dengan memutar engkol ril. Jangan buru-buru dan terus kuasai keadaan hingga mendekati kapal.
Jika tenggiri berenang ke arah kapal maka anda harus mengantisipasinya dengan cara menggulung secara cepat. Setelah kondisi kenur tegang anda haruslah hati-hati agar ikan tidak berontak dan menangkan pertarungan dengan si lincah tenggiri.


Trolling Tenggiri
Ikan tenggiri bisa juga dipancing dengan teknik trolling. Mancing trolling atau istilahnya ma ncing tunda adalah mancing dengan cara kapal berjalan. Umpan diulur di belakang kapal dalam beberapa meter lalu kapalpun berjalan. Umpan yang sering digunakan untuk mancing ikan tenggiri pun beraneka ragam. Ada umpan buatan dan umpan alami. Umpan buatan seperti konahead, rapala merupakan umpan yang bisa dipakai untuk memancing tenggiri. Sedangkan umpan alami adalah ikan-ikan yang dijahit biasanya ikan kembung, dan tongkol. Dalam mancing trolling biasanya yang memakan bukan hanya ikan tenggiri tapi terkadang ikan wahu, barakuda, bahkan terkadang ikan layaran dan ikan pelagis lainnya.

Tuesday, August 1, 2017

Laut Dalam : Takat Mengalun

Bismillah..

Wow punya lama saya tidak menulis blog. Tahun ni dan kali ni akan di usahakan untuk menulis kembali dan kembali dan kembali lagi.

Dengan azam baru ni, aku stick saja untuk satu blog tapi aku campurkan sudah blog² senaman, memancing dan photography aku semua sekali dalam blog ini saja. Bukan apa x boleh manage kalaul terlampau banyak blog hehe.

Sebagai intro penulisan bagi tahun 2017 ini aku ingin menulis mengenai trip memancing aku ke laut dalam yang sekian lama juga tidak beraksi lebih kurang setahun.

Trip laut dalam yang di atur pada 14-16 julai 2017 kali ini banyak dugaannya hehe sebelum perjalan hingga la sampai waktunya.

Pada mulanya trip ini penuh 10 org dengan kadar sewa kapal RM3200 dan di terajui oleh Tekong Din (Fav Tekong aku). Apakan daya seminggu sebelum perjalanan, 1 per satu rakan tarik diri sebanyak 3 org dengan sebab dan alasan yang munasaba. Mereka bukannya saja-saja nak tarik diri tapi ada komitment lain yg lebih penting yg perlu di selesaikan. Dengan baki 7 org menyebabkan trip ini hampir-hampir tidak jadi jalan, Mana tidaknya RM3700 di bahagikan dengan 7 orang, mau kopak juga poket tu... da gaji bulan 7 ni belum masuk sebab hari raya gaji awal bulan 6 so nak tunggu gaji bulan 7 selama 44 hari lama wo, kalah berpantang hehe.

But itulah orang, kawan biar ramai tapi musuh jangan di cari. Dengan bantuan rakan-rakan pancing dari pelusuk Kota Kinabalu, akhirnya dapat dia tampung 3 orang, tapi 2 hari sebelum jalan seorang lagi tarik diri dan akhirnya kami 9 orang semuanya pada trip kali ini. Kalau 9 orang tu x la sakit sangat nak membayonya hehe. 

Memandangkan cuaca tidak seberapa elok kami menuju ke Perairan Mengalun yang tidak berapa jauh dari daratan dan memancing hanya pada kedalaman 40-60meter saja. Apa pun yang menariknya perairan Mengalun ni, ikannya banyak dan tidak boleh diduga pengguninya cuma bagi orang yang macam aku ini yang tidak berapa lasak kalau berada di atas air, lagi-lagi pulau Mengalun yang perairannya tanpa henti beralun aka bergelora membuatkan aku mabuk teruk pada trip kali ini haha.

Ok lets da pic pula bercerita.. enjoy...

Dari Kiri - Johnny, George, Suzaimi, Rayner, Gemel (duduk), Brenda (duduk), Jack, Husain dan akhir sekali saya.



Yes biar pun mabuk mancing tetap mancing. Muntah muntah tu pening pening perkara biasa bagiku yang memang gemar memancing dan kurang lasak apabila berdepan dengan alunan dan tiupan angin lautan yang kuat apabila berada di pertengahan laut yang dalam. Goncangan dan goyangan ini baru sedikit jika di bandingkan di kiamat kelak. Itulah menjadi peganggan ku yang membuatkan aku tidak kisah apabila aku mabuk dan pening ketika memancing di laut dalam.
Bon kalau tengok sekilas dia ni macam Mr. Ben. Awak-awak kapal yang rajin menolong dan setia dengan tekongnya


Saudara Husain. Dengan Suno nya, Alhamdulillah 5KG woooooo.

My Bro. Dia lah banyak membantu aku ketika aku mabuk di lautan, TQ so much hehe. Bia pun tutup muka di sebabkan panas tapi aku yang wajah senyuman kepuasan dengan mendaratkan dua ekor Suno seberat 4.6Kg dan 3KG.



Saudara Suzaimi dengan Sunonya. Aku tak pasti berapa KG ni hehe.

Apapun itu saja saja gambar yang dapat di kongsi untuk kali ini. X banyak ambil gambar maklum la mabuk kan hehe. Thanks semua rakan-rakan pancing semua. Alhamdulillah  tanpa anda semua trip kali ini tidak akan berjaya. Terima kasih sekali lagi.

Friday, July 28, 2017

Teknik Pancing Pantai

Teknik terbaik ketika memancing pantai ialah dengan
membuat lontaran paling jauh yang mampu dilakukan
sambil pastikan tali dalam kedudukan tegang, tunggu
jika ada getuan dengan memerhatikan hujung joran. Jika tiada, karau sedikit tali dan tunggu lagi. Ulangi proses ini sehingga umpan pancing sudah berada hampir dengan pantai. Berhenti karau jika terdapat getuan. Teknik ini ialah untuk mengetahui lokasi ikan bermain ketika air pasang mahupun surut. Oleh kerana
laut adalah terbentang luas di depan mata, sukar untuk
meramalkan lokasi ikan kecuali dengan teknik ini. Kalau boleh buat ‘tanda’ jarak yang berpotensi sebaik saja umpan menerima getuan. Sesetengah kawasan pula ombak sendiri akan menolak umpan pemancing ke arah pantai ketika air pasang. Jika ini berlaku kita perlu memastikan tali sentiasa dalam keadaan tegang dengan mengarau tali yang kendur.

Jika kadar tolakan ombak dan arus kuat, gunakan ladung yang sesuai bagi mengelakkan tali kendur. Saiz ladung besar boleh mengurangkan umpan bergerak apabila ditolak ombak atau arus.

Cara melontar yang berkesan ialah letak ladung dan umpan di atas pasir dengan kedudukan joran mendatar ke belakang. Guna ladung hidup pun buleh kalau memancing di pantai berpasir, atau ladung mati di pantai berlumpur.

Kelebihan guna ladung mati - balingan lebih jauh sebab berat kat hujung tali, bukan kat tengah berbanding ladung hidup. Atau gunakan ladung khas dibuat untuk surfcast yang mampu menahan dari tergolek ditolak arus. 

Pemancing perlu berada dalam kedudukan seperti atlit
merenjam lembing. Teknik ini boleh dipelajari secara mendalam dengan merujuk kepada ‘basic surf casting’.
Di Malaysia sendiri terdapat kelab pancing ‘surf casting’ yang aktif. Menerusi teknik ini, pemancing akan didedahkan mengenai langkah lontaran, cara lontaran, aspek lontaran, teknik ikatan dan jenis perambut yang sesuai serta kombinasi peralatan termasuk joran, kekili, muatan dan saiz tali. Mata kail paling besar yang disyorkan ialah saiz No 1. Lebih kecil lagi baik asalkan ia kuat dan tajam. Lazimnya jika tali tangsi dipilih sebagai tali utama, maka tali dengan kekuatan 20 paun adalah pilihan tepat manakala tali 40 paun pula sesuai untuk tali jenis sulam.

Bagi memudahkan persiapan anda, pilihlah tali perambut kekuatan dari 30 paun hingga 40 paun mengenai umpan hirisan ikan dikerumuni ketam. Cara terbaik mengatasinya ialah gantikan terus umpan berkenaan dengan menggunakan udang hidup atau perumpun sebagai pilihan lain.

1. Umpan untuk kegunaan memancing di pantai boleh
disenaraikan seperti berikut:
i) Udang segar (hidup lebih baik).
ii) Perumpum sarang/pantai.
iii) Hirisan ikan (kembung, selar, selayang).
iv) Sotong pasar (cumit sesuai).
v) Sotong kurita.
vi) Anak ikan belanak.
vii) Ikan muara seperti beliak mata, selangat, bilis air,
bulu ayam, rencang rebung dan kasai.
viii) Ketam angin/anak ketam batu.
ix) Roti untuk umpan belanak besar.
x) Roti canai/daging ayam untuk ikan kuku.
xi) Siput, kerang, kupang dan isi cengkerang lain.

2. Saiz batu ladung boleh menentukan jarak baling. Tetapi pastikan batu yang digunakan dapat ditampung oleh hujung joran ketika lontaran dibuat. Jika tidak, hujung joran mudah patah ketika permulaan lontaran. Saiz batu juga boleh ditentukan melalui keadaan pasang surut serta permukaan. Bermula nombor 8 hingga 12 adalah saiz yang lumrah digunakan pemancing pantai. Pilih batu jenis lonjong memanjang supaya ia kurang memberi rintangan angin dan arus.

3. Perambut mulakan dengan 20 hingga 60 paun bergantung kepada kekuatan tali utama, saiz mata kail,
kapasiti kekili dan kekuatan joran yang digunakan. Pilih warna cerah dengan panjang perambut antara 1 hingga 2 kaki. Kalau memancing ikan bebulus di pantai perambut setengah kaki dengan kekuatan 12 paun amat sesuai.

4. Kunjungi pantai ketika keadaan air yang kuranggelombang dan berangin. Pastikan tiada hujan sebelum kunjungan dan air yang hampir jernih (jika air terlalu jernih, ikan biasanya kurang galak memakan umpan).

5. Waktu terbaik ialah ketika air pasang penuh. Ketika
itu, ikan akan merapat ke pantai. Pada sebelah malam pula, ikan lebih efektif daripada siang. Secara ringkas waktu paling sesuai ialah lewat petang hingga sebelum
fajar. Terbaik ialah lepas solat Maghrib hingga sebelum habis waktu Subuh. Sebagai tambahan, menggunakan joran panjang tidak kurang 10 kaki (3.5 meter) adalah satu kelebihan. Kekili jenis terbuka dan gegendung jenis panjang sesuai jika pemancing berhajat membuat lontaran lebih jauh.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.